Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Adakah nasehat untuk kita semua khususnya thullab para pengelola blogger? Jazakumullohu khoiron
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh.
Ahabbakallah alladzi ahbabtanii fiih.
Saya nasehatkan kepada ikhwan salafiyyin yang menjadi blogger untuk bertakwa kepada Allah. Hendaknya mereka memanfaatkan blog-blog itu untuk menyebarkan dakwah kepada Allah diatas manhaj salaf dengan cara yang bijak dan hikmah. Tentunya bijak dan hikmah yang sesuai dengan kitabullah dan sunnah dengan pemahaman Salaf. Bukan bijak dan hikmah versi Ikhwanul muslimin, Sururiyyin, pembela Abdur Rahman Abdul Khaliq dan Jum’iyyah Ihyaut Turots yang plin plan dan membuat kabur kebenaran. Hendaknya mereka tidak membuang-buang waktu dengan menaggapi orang-orang yang tidak menginginkan kebenaran.
Hendaknya mereka menyampaikan kebenaran diatas ilmu dan membantah kebatilan dengan ilmu bukan semangat belaka. Jangan sampai mereka menjadi sebab manusia lari dari kebenaran. Hendaknya mereka menggunakan bahasa yang baik, ilmiyyah, dan berbobot bukan bahasa gaul yang tidak pantas bagi seorang yang salafy. Bila mereka tidak mampu menjadikan blog-blog mereka sebagai sarana yang mengandung maslahat dan jauh dari kerusakan, baik bagi diri mereka maupun orang lain, saya nasehatkan agar mereka menyibukkan diri dengan ilmu dan amal, lalu serahkan perkara dakwah kepada ahlinya. Karena segala yang kita ucapkan, tuliskan, dan lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya disisi Allah, dan Allah Maha tahu atas segalanya. Semoga Allah merahmati barangsiapa yang tahu akan kadar dirinya. Wallahu a’lam bish shawab.
Dijawab oleh al ustadz Abdul Mu’thi al Maidany
di http://ghuroba.blogsome.com/2008/02/03/nasehat-bagi-blogger-salafy/
salam kenal ya
IMO
kembali pada hukum asal blog…
“Tentunya bijak dan hikmah yang sesuai dengan kitabullah dan sunnah dengan pemahaman Salaf. Bukan bijak dan hikmah versi Ikhwanul muslimin, Sururiyyin”
antum bisa jabarkan penjelasan kalimat diatas, biar mudah dipahami oleh teman2 blogger semua. saya khawatir ada sebagian dari kita memahami kalimat itu secara “serampangan”, (mengandalkan sisi perasaan).
Assalamualaykum Warahmatullah..
Nasehat yang indah untuk qt yang menisbatkan diri kepada manhaj salaf..
Suatu ungkapan indah pula tersirat dari Ustadz Abu Ihsan, yaitu qt menisbatkan diri kepada Manhaj Salaf, harusnyalah qt Salafy dalam Ibadah, Salafy dalam aqidah, Salafy dalam Akhlaq, Salafy dalam Muamalah.. Tak bisa qt memilah2nya, misalkan qt Salafy dalam dakwah, tapi tak Salafy dalam Muamalah.. Padahal hukum asal Muamalah adalah Mubah..
Masalah tersindir, ana juga merasa tersindir, walaupun ana yakin akh Didit belum tentu menyindir ana. Walaupun anapun bukan blogger, bukan pula orang yang mampu menggunakan blog dengan bermanfaat. Karena dengan merasa nasehat itu tertuju ke ana, ana bisa memperbaiki kesalahan2 ana dan tidaklah itu melainkan menambah cinta ana kepada akh didit, akh tejo dll… Jazakumullohu khoiron
Jazakumullohu khoir saudara-saudaraq terkhusus Akh Didit dan akh tejo dengan nasehat2 yang bermanfaat, Insya Allah..
Semoga Allah juga senantiasa menjaga ustadz Abdul Mu’thi.
Kemudian, ucapan Ustadz Abu Ihsan adalah tambahan dari ana, hanya untuk mengingatkan qt kembali untuk terus bertanya pada diri qt masing2, ‘Dimana qt bila dibandingkan dengan akhlaq salaf?’ seperti sebuah judul kitab, ‘aina nahnu min akhlaqis Salaf?’
Benar pula ucapan akh Bagus Tejo yang ana tangkap, jangan tafsirkan ini dengan perasaan qt semata..
Saudara-saudaraq.. Marilah dengan hati terbuka menerima narehat ini, qt blogger ataupun qt bukan blogger. Qt yang baru mengenal manhaj, ataupun qt yang ‘merasa lama’ mengenal manhaj. Qt yang merasa haus nasehat, ataupun qt yang merasa tersakiti dengan nasehat. Qt yang ‘mencari’ kebenaran, maupun qt yang selalu merasa benar.. Mari qt perbaiki diri qt..
Subhanallah….
Jazakumullah Khoir tuk semua saudara Qu. Postingan dan comment yang menggetarkan…
Sempet tersinggung sih, secara ana masih awwam bgt dan masih jauuuhh dr pemahaman salaf. Mohon nasehat antum semua tuk warnai blog ana.
Hmm, postingan saya berikutnya kelam dan berat.
Tidak main-main.
Tapi tunggu setelah UTS…
:)
takuuut,…